New York City – Tinggal empat bulan menuju Senin pertama Mei yang paling dinanti para fashion enthusiasts. Jelang penyelenggaraannya, MET Gala mengumumkan dress code bagi para tamu.
‘Tailored for You’ menjadi tema busana yang dipilih untuk perhelatan yang digelar pada 5 Mei 2025 mendatang itu.
Merayakan keterampilan menjahit busana pria yang presisi (tailor) dan gaya maskulin, tema tersebut sejalan dengan pameran mode tahunan yang kali ini bertajuk ‘Superfine: Tailoring Black Style’.
Ekshibisi yang dibuka setelah MET Gala itu merupakan pameran pertama dalam lebih dari dua dekade yang berfokus pada busana pria, khususnya gaya Black dandyism dalam sejarah mode, di The Metropolitan Museum of Art atau The MET, New York City, AS.
Seperti tradisi sebelumnya, sejumlah tokoh yang didominasi dari industri hiburan dan mode mendapat peran co-host. Tahun ini, Met Gala menunjuk Pharrell Williams, Lewis Hamilton, Colman Domingo, A$AP Rocky, dan LeBron James. Mereka akan mendampingi bos majalah Vogue Amerika Serikat Anna Wintour sebagai penyelenggara.
Nama lain juga sudah diumumkan, yakni atlet Simone Biles, Angel Reese, dan Sha’Carri Richardson; sineas film Spike Lee, Regina King, Ayo Edebiri, Audra McDonald, serta Jeremy Pope. Adapun dunia musik diwakili Usher, Tyla, Janelle Monáe, dan André 3000. Figur dari dunia mode seperti Edward Enninful, Dapper Dan, dan desainer Olivier Rousteing, turut ambil bagian.
Tak sekadar ajang mode, Met Gala juga menjadi malam penggalangan dana terbesar untuk Costume Institute di Metropolitan Museum of Art. Tahun lalu, acara ini berhasil meraup lebih dari US$ 26 juta (saat ini tiket MET Gala dijual mulai dari harga Rp 1 miliar).
Mengangkat Sejarah Black Dandyism
Pameran ‘Superfine: Tailoring Black Style’, yang berlangsung pada 10 Mei – 26 Oktober 2025, akan mengupas evolusi mode pria kulit hitam dari abad ke-18 hingga saat ini. Kurator Monica L. Miller dan Andrew Bolton menjelaskan bahwa konsep Black dandyism berakar dari sejarah panjang pria kulit hitam yang menggunakan fashion untuk menegaskan identitas, status, dan perlawanan terhadap norma sosial.
“Tema tahun ini sangat relevan dan merefleksikan kekayaan budaya yang harus selalu dirayakan,” ujar Usher dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, sprinter Sha’Carri Richardson menambahkan, “Gaya kami bukan hanya tentang apa yang kami kenakan, tetapi juga bagaimana kami bergerak, bagaimana kami menempati ruang, dan bagaimana kami bercerita tanpa kata-kata.”
Pameran ini akan menampilkan 12 bagian yang mengeksplorasi berbagai aspek gaya dandy, mulai dari jatidiri, kebebasan, warisan, hingga kosmopolitanisme yang flamboyan. Salah satu bagian pameran yang paling dinantikan termasuk area yang dikurasi oleh seniman Iké Udé. Ia terinspirasi sosok Julius Soubise, seorang Black dandy pertama yang menentang norma masyarakat di London abad ke-18.
Dengan perpaduan sejarah, seni, dan mode yang megah, Met Gala tahun ini menjanjikan perayaan fashion yang tak hanya memukau, tetapi juga sarat makna.
Leave a Reply